The Space between (AU|oneshots)

Pernah ngga kalian suka kepada seseorang tapi orang itu tidak tahu sama sekali, atau bahkan lebih parah orang tersebut bahkan tidak tau kalian bernapas di dunia yang sama?

Pernah?

well…sekarang coba bayangkan ada seseorang diluar sana juga melakukan hal yang sama dengan kalian, terhadap diri kalian.

Tidak bisa?

kenapa tidak? bahkan dia bernapas didunia yang sama saja kalian tidak tau.

Tidak mungkin?

apa sih yang tidak mungkin bila kalian melakukan hal yang sama?

percayalah apapun yang kalian rasakan terhadap orang lain apalagi itu cinta, diluar sana ada orang yang merasakan hal yang sama persis dengan kalian, terhadap kalian

cuma kalian tidak menyadarinya …..

*********************************

‘pagiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii ‘ Captain tersenyum lebar kesemua teman sekantornya

‘insentif udah turun?’ Pham mendongak dari kubikelnya

‘hah?udah turun?? kapan? kok gue ngga tau?’ Captain melotot

‘trus loe kenapa pagi pagi, tanggal segini nyengir ngga jelas?’ Pham melotot ngga kalah ganas

‘Monyong!’ Captain memaki, kesal

‘Chonlatorn! udah dateng belum dia?’ Muka P’Satis nongol dari ruangannya

‘udaaaaaaaaaaaah’ Captain meraih buku meetingnya dan menghambur ke ruangan P’Satis

‘Kenapa kamu senyum senyum?’ P’Satis menatap heran

‘udah turun insentif?’ Khom yang sudah diruangan bertanya

‘apa sih? hubungannya apa gue senyum sama insentif? ngga bisa banget gue menyapa kalian dengan tulus, ceria dan penuh tawa?’ Captain mendengus kesal

‘loe bahagia kalo punya duit’ cela Ohm yang disambut tawa seruangan

‘udah, udah. Kita bahas proyek taman kota’ P’Satis duduk setelah terlebih dahulu menggetok kepala Captain yang sedang memukul bahu Ohm

Meeting mingguan baru berjalan sejam waktu Sherry mengetuk pintu ruangan

‘Makan siang ya sher?’ Captain ngomong barengan dengan Ohm

‘ngarep! ini ada paket buat P’Capt’ Sherry mendengus

‘bawa siniiiiii’ khom, per dan ohm koor

‘ok’ Sherry tersenyum manis ke arah Per sebelum keluar ruangan

‘ciyeeeee Per’ kali ini Captain, Khom dan Ohm yang koor

‘kampret’ Per mengumpat pelan pas banget Sherry masuk keruangan membawa kotak coklat

‘belanja sis?’ ledek Ohm yang dicuekin Captain ,’ makasih ya sher’

‘sama sama PCapt’ Sherry sekali lagi tersenyum, kearah Per.

‘beli apa kamu?’ bahkan P’Satis aja kepo

‘lupa P’.. saking kemaren pengen buang duit banget’ jawaban Captain membuahkan lemparan kertas dari P’Satis yang disambut ketawa yang lainnya

‘buka dong babe..’ Ohm membujuk manja, mata berkedip genit

Captain mau ngga mau ketawa dan membuka paket itu

dan matanya melotot. tangannya mengambil isi paket dengan horor

satu ruangan meledak. ngakak.

‘saya ngga tau kamu suka pake G-string’ P’Satis susah payah mengontrol suaranya.

dan gagal.

‘hahahahhahahahaha ini belalai gajah kan?’ Khon ngakak ngga berenti

‘babe kamu nakal~~ nakal~~’ Ohm memukul bahu Captain yang masih mematung, dengan centil, tawa seruangan makin membahana

Muka Captain masih terbelalak, horor.

*****************************************

‘Pagi’ Nawat menyapa Puen

“Pagi P’… tadi ada paket buat P’Nawat aku taruh dimeja sama proposal budget dari vendor ya’ Puen tersenyum

‘Ohya? thank you. anak anak AE udah pada datang? kalo udah nanti kita briefing events jam 10 ya’ Nawat tersenyum dan masuk keruangannya

dimejanya terdapat beberapa clear folder warna warni dan sebuah kotak coklat

tersenyum Nawat membuka kotak coklat tersebut dan alisnya bertaut

‘Puen? keruangan saya ‘ Nawat memencet interkom

‘Iya P’? Puen masuk membawa notes pink

‘ini paket buat saya?’ Nawat melambaikan kotak coklat yang tadi dimejanya

‘iya P… disitu ditulis: for Captain’ Puen menjawab bingung karena memang bossnya itu dikenal dengan sebutan Kapten soalnya kalo megang event galaknya kaya tentara

‘oh. ok. ‘Nawat masih menatap kotak itu dengan heran

‘ada yang lain P’?’ Puen bertanya ragu ragu

‘apa? oh. engga. jangan lupa untuk meeting nanti’ Nawat melambaikan tangannya

‘er..baik P…’ Puen keluar masih dengan raut muka bingung

Nawat mengeluarkan beberapa majalah dengan cover pria pria ganteng setengah telanjang

dia mengecek nama dan nomor telepon yang tertera dikotak tersebut dan meraih handphonenya

tut …..

tut ….

tut ….

dia mencoba sekali lagi

tut….

tut ….

tu.. ‘halo?’

Nawat agak sedikit terkejut mendengar suara cowok

‘halo?’ sekali lagi terdengar suara dari seberang sana

‘er..halo? ini …. captain chonlatorn?’ Nawat membaca nama yang tertera dikotak

‘iya saya sendiri, ini siapa?’

‘saya Nawat. saya menerima paket dengan nama dan nomor telepon anda dikantor saya’

‘oh! saya juga menerima paket bukan milik saya atas nama … ‘ terdengar suara kresek kertas digeser. ‘Kap..ten white? itu anda bukan?’

‘iya! itu saya! Nawat menjawab cepat, terlalu antusias.

kemudian rasa dingin menyebar ditengkuknya

‘anda membuka paket saya?’ suara Nawat sedingin tengkuknya

‘hah?ya enggalah!ngapain gue buka barang bukan punya gue?’ suara Captain terdengar terlalu cepat

‘trus kok tau itu bukan punya anda?’ Nawat berkacak pinggang

‘kan nama dikotaknya beda! kok loe jadi nuduh gue?’ sekarang Captain terdengar defensif

‘Saya bukan menuduh anda, saya hanya bertanya. Lokasi anda dimana biar saya ambil nanti sore atau kalau anda keluar kita bisa ketemu dimana?’ Nawat masih berkacak pinggang

‘gue dikantor, The 101 Bangkok, lantai 17 suite 609’ kali ini Captain terdenger judes

dahi Nawat berkerut, ‘Saya juga di 101 lantai 17 suite 606’

‘oh Starevents? gue di ThisAndThat creative design. jam makan siang aja kita ketemu di Smoking area?’ Captain mengusulkan

‘Ok. Jangan buka paket saya’ Nawat melotot kehandphonenya sebelum memutuskan percakapan

Nawat menatap majalah yang tergeletak di mejanya berpikir

Cowok apa yang suka baca majalah isinya gambar cowok cowok setengah telanjang?

********************************************

Belum jam 12 Captain udah melesat keluar kantor, tangannya menjinjing kotak yang tadi pagi sukses bikin malu setengah mati

Sejujurnya Captain ngga merokok cuma yang kepikiran tadi ya cuma smoking area, terpaksa deh sekarang dia celingukan di lautan asap rokok (lebayyy)

Hasil pantauan panoramic 360derajat matanya tidak berhasil menemukan pria yang juga menjinjing kotak dengan ukuran yang seperti dia jinjing

‘Captain Chonlatorn?’

Captain menoleh cepat dan hampir kejengkang

Ini manusia apa porcelain? Putih amat.

‘Kapten White?’

‘Mana punya saya?’ Nawat mengacuhkan pertanyaan Captain dan mengulurkan kotak yang mirip dengan yang dipegang Captain

‘Tapi gue ngga yakin ini punya loe’ kepala Captain menggeleng ragu ragu

‘Kenapa? Namanya bukan nama saya?’ Nawat jadi khawatir juga, jangan jangan dia salah lagi

‘Namanya sih bener, Kapten White … Tapi …’ Mata Captain turun kebawah pinggang Nawat

Reflek Nawat nunduk mengikuti arah pandangan Captain

Deg!

Darah Nawat seperti beku

‘Brengsek! Manusia ngga sopan!’ mata Nawat membesar, sedikit kalap dia mengayunkan kotak ditangannya ke Captain

‘Eh … aduh! Aduh, eh … Apaan si ..ADUH!’ Captain sebisa mungkin melindungi badannya, kotak ditangannya terjatuh ke lantai

‘Manusia brengsek!’ Nawat melempar kotak ditangannya sekuatnya ke Captain, mengambil kotak dilantai dan berjalan keluar tanpa sekalipun menoleh kebelakang

Captain terduduk memeluk kotak hasil lemparan Nawat

Apaan sih tadi? KELAINAN JIWA BANGET?

****************************

‘Kenapa loe? Abis quickie?’ Khom heran melihat Captain masuk memeluk kotak coklat, raut muka kosong tapi pipi dan lehernya parut merah dimana mana

Captain mengacuhkan Khom, duduk dikubikelnya masih dengan memeluk kotak coklat

‘Heh sinting! Mau sampai kapan loe melukin box? Nih hitungan baudelaire yang loe minta’ Ohm memukul kepala Captain dengan kertas sebelum ditaruh di meja

‘BISA NGGA SIH LOE NGGA MUKULIN GUE? HARI APA SIH INI? HARI GEBUKIN CAPTAIN SEDUNIA?’ Captain sontak berdiri, emosi.

Ohm mundur saking kagetnya dibentak Captain.

Satu kantor terdiam melihat Captain ngebentak Ohm

‘Sorry man, gue bercanda … Masa loe ngga tau sih?’ Ohm nyengir, pelan pelan

Captain menatap Ohm, menarik napas lalu mengusap mukanya

‘Gue juga sorry, it’s a weird day’

‘Iya gue ngerti, pms emang kaya gini’ Ohm menepuk bahu Captain, simpati

‘Sialan’ Mau ngga mau Captain ketawa, Ohm balik ke kubikelnya setelah menepuk bahu Captain

**************************

Udah 3 hari Captain ngga ngantor karena harus site visit di Chon buri dan tadinya dia udah mau bablas aja  masuk Senin, tapi ada kiriman yang mau dia ambil dikantor

Jadi disinilah dia, hari Jumat jam 11 pagi.

Masuk lift, dia baru sadar musti telpon P’Satis untuk info hari ini dia ngga ke site

‘Shit.’ Captain melihat hpnya mati, dia lupa ngecharge tadi malam

‘Pagi P’Capt, hari ini ngga ke site?’ Sherry menyapa dia dari meja reception

‘Pagi, Sher ada paket buat aku ngga?’ Captain melepas kacamata hitamnya

‘Paket pos? Ngga ada P’..’ Sherry menggeleng

Muka Captain terlihat bingung,’Sekarang Jumat kan? harusnya dari kemarin udah sampe .. Tapi ntar kalo dateng tolong ya sher, hari ini ngga ke site’ Captain tersenyum

Dikubikelnya dia menarik kabel chargeran dari bawah meja, menyambungkan ke hpnya dan menyalakan komputer, cek email

Baru 5 email dia baca waktu hpnya bergetar, masih membaca email dihadapannya Captain meraih hpnya

‘Halo?’

‘Ada kiriman buat anda ditempat saya’

‘Oh, bawa ke meja aku aja ya Sher lagi mau bales email nih. Thanks babe’ Captain meletakkan hpnya lagi

Baru Captain mau membalas email, hpnya bergetar lagi

‘Ha-‘

‘EMANG ANDA SIAPA NYURUH NYURUH SAYA NGANTERIN PAKET PUNYA ANDA? HAH?’

Kontan Captain menjauhkan hp dari kupingnya, dari sudut matanya dia melihat Sherry lagi ngobrol dengan Per

‘Halo? Ini siapa ya?’ Captain bertanya hati hati

‘Nawat. Ambil paket anda sekarang!’ Dan telepon terputus

Captain menatap hpnya, menggelengkan kepalanya lalu kembali mengetik email balasan

***************************

Nawat melihat jam kotak dimejanya

12.47

Tangannya terulur meraih telpon, setengah jalan ditarik kembali

‘Jam satu. Lewat jam satu aku tinggal’ Nawat ngomel

‘P’ ada tamu yang mau ketemu. Aku  taruh diruang meeting?’ Suara Puen terdengar dari interkom

‘Siapa?’

‘Captain Chonlatorn’

Tiba tiba Nawat merasa gugup

‘Jangan! Ehem. Maksudnya, langsung keruangan saya aja’ Nawat terbatuk

‘Oke P’

Tanpa sadar Nawat merapikan rambutnya dan melirik kaca, memastikan bajunya rapi

‘Ah P’Capt bisa aja, silahkan P’… P’Nawat ini tamunya’ Puen masuk dengan senyum terlebar yang pernah dilihat Nawat. Saking lebarnya Nawat takut bibirnya robek

‘Terimakasih Puen!’ Nawat sedikit kencang karena Puen hanya diri disitu pandangan ngga lepas dari Captain

‘Ah iya … Maaf P…. Ohiya P’Capt mau minum apa?’ Puen membuka pintu dengan pandangan masih ke Captain

‘Apa aja boleh, makasih ya’ Captain tersenyum

‘Iya sama sama P’ Puen tersipu dan keluar

‘Udah geganjenannya?’ Nawat terdengar sinis, tapi dia tidak perduli.

‘Kok ganjen sih? Itu namanya ramah tamah. Sopan santun, ganjen tuh kalo gue ngedip ngedip, megang megang … Dan kenapa juga gue harus jelasin ke elo sih?’Captain membantah

‘Ngapain juga kamu ngedip ngedip? Sawan?’ Nawat masih bersikeras nyinyir

‘Sorry gue ngga sawan, cuma tampan’ kali ini Captain mengedipkan matanya

Saking shoknya Nawat ngga bisa ngejawab cuma ‘tsk!’ yang terdengar

Narsis banget! Tampan kok ngaku!

‘Permisi P’….. Ini minumannya’ Puen masuk dengan membawa gelas berisi es batu dan kaleng fanta

‘Makasih ya’ Captain menjawab sambil mengedipkan mata tanpa henti

‘Eh … I..ya sama sama P’ Puen cengo sebentar sebelum keluar

Nawat setengah mati menahan ketawanya

‘Itu baru ganjen!’ Captain hampir kaya bersorak

‘Nih paket kamu’ Nawat mengambil bungkusan dimejanya

‘Oh, thank you ya’ sambil berdiri Captain mengambil paketnya

‘Ohya, soal kemarin dan tadi maaf ya.. Yang kemarin cuma becanda dan tadi Gue lagi baca email ngga ngeliat hp makanya gue kira loe Sherry reception kantor… Uhm ..Well .. Uhm … Thank you, gue balik kantor dulu tadi ijinnya mau pipis soalnya’

Nawat mengangkat alisnya

‘Too much information? Ok. I thought so too. Bye’ Captain keluar

Begitu pintu tertutup Nawat ketawa

****************************

‘Ok, ada lagi yang lain? Kalo ngga ada, Prim laporan keuangan hari ini. Thank you’ Nawat berdiri mengakhiri Monday internal meeting berbarengan dengan staffnya yang keluar ruangan meeting

‘Puen, ada kiriman dokumen buat aku?’

‘Ngga ada P’.. Tapi ada telpon dari P’Capt minta ditelepon balik kalau meetingnya selesai’

Dahi Nawat tampak berkerut

‘Ok, makasih ya’

Sampai diruangan Nawat membuka directory gedungnya sambil menarik gagang telepon

‘Thisandthat creative design selamat siang’ suara renyah perempuan menjawab

‘Halo Sherry, bisa bicara dengan Captain?’ Nawat menjawab ramah

‘Eh hallo, dari siapa?’

‘Nawat Starevents’

‘Khun Nawat? Sebentar ya Khun’ dan bunyi piano terdengar

‘Halo? Kok ngga ke hape?’ Terdengar suara Captain

Nawat reflek duduk tegak

‘Kamu juga nelpon ke kantor. Ada apa?’ Entah kenapa nada yang terlontar malah judes

‘Ada paket buat elo nih dikantor gue. Galak amat, belum makan?’ Suara Captain terdengar tenang

‘Lain kali bilang aja salah alamat, biar dianter kemari’

‘Iya ntar dibilangin, gue ada site visit jadi ngga bisa nganter kesana. Mau nyuruh ob kemari apa gue titip di satpam depan lift?’

‘Nanti orang aku ngambil kesana’

‘Sipooo, gue meeting dulu ya.. Jangan lupa makan, ntar loe tambah galak kaya herder. Ciao’

Captain sudah menutup telpon sebelum Nawat sempat ngebales

Nawat menutup telpon dengan gemas sambil meraih hpnya

Penuh emosi dia mengetik Line

– tolong ya ngga usah ngatain orang anjing kalo ngga suka –

– herder anjing favorit gw. Sana gih mam … Ntar sakit – 

Nawat mendelik

– tetep aja kamu nyamain aku sama anjing kan?? –

– ya udah maaf.  Galak kaya beruang deh .. Ngga tega kan tersinggung sama beruang? Gw meeting dulu ya. Makan.-

Nawat menatap layar hpnya, keheranan melanda dirinya.

Kenapa dari tadi dia tidak bisa menahan senyum yang terkembang.

****************************

‘Besok besok gue ngga mau site visit sama loe!’ Captain ngomel masuk ke kantor

‘Tapi aku ngga bisa terpisahkan darimu babe’ Ohm memeluk tasnya dengan wajah memelas, dramatik.

‘Lebay loe cumi!’ Captain melempar bantal bangku ke Ohm yang menghindar sambil ketawa

‘Ada cewek di site?’ Per ketawa nongkrongin kubikel Captain

‘Menurut loe? Gue suruh nanya arah pintu, Loe tau simonyed ini nanya apa? pintu hati nong ngarah kemana? Jadi aku gampang masuknya’ Captain sewot

Satu kantor ketawa, bahkan P’Krup yang paling senior (baca: tua) dan duduk paling ujung ketawa

‘Itu namanya usaha bro’ Ohm ngejawab dari kubikel tanpa nongolin mukanya

‘Usaha monyong loe!’

‘HAHAHAHAHAHAHAHA’ Khom ketawa kenceng banget, disambung anak kantor yang lain

‘Uhm … Sorry, Captain ada?’

Seketika suara tawa berhenti, semua mata memandang sosok di pintu masuk

‘Uhm sorry, tadi di reception ngga ada orang … Ah, ini Captainnya’

Captain berdiri dari kubikelnya, badannya tegang

Ohm menatap Captain lalu menatap tamu yang baru datang

Menatap Captain lagi

Lalu menatap tamu itu lagi

‘Iya maaf Sherry lagi didalam, ada apa? Paketnya udah?’ Captain menghampiri Nawat

‘Justru belum, aku tadi juga ada meeting jadi lupa’ Nawat tersenyum minta maaf

‘Oh berarti masih ada di Sher …. Kenapa loe?’ Captain mendelik liat Ohm berdiri dengan tangan terlipat didada, mata memicing

‘Ini mukanya familier banget’ Ohm berjalan mendekati Nawat

‘Ohm …’ Nada suara Captain seperti peringatan

‘Iya familier banget, halo.. Gue Ohm sahabat sipemarah itu dari SMP’ Ohm mengulurkan tangan

‘Nawat, kantor kita sebelahan. Maaf..’ Nawat mengulurkan tangan lalu kartu nama

‘Oh iya … Ini’ Ohm mengambil kartu nama juga dari sakunya

‘Jangan macem macem.’ Captain menepuk bahu Ohm dengan paket

‘Ini paketnya, kayaknya penting’ Captain mengulurkan paket buat Nawat

‘Ohiya makasih ya’

‘AHIYA!! GUE INGET!’ Ohm teriak

Captain kaget, Nawat apalagi

‘Muka loe familier, mirip banget sama jodohnya Captain! Hahahahhaahahah’ Ohm kabur keluar

Muka Captain tampak kesal

Muka Nawat tampak kaget dan memerah

****************************

Sejak hari itu, kehadiran Nawat di kantor Captain dan Captain dikantor Nawat bukan lagi hal yang aneh

Fee? staff dan sahabat Nawat pernah nanya, masa iya pos salah kirim terus?
Yang dijawab Nawat dengan jawaban paling judes yang pernah diterima Fee

‘Paket paket aku kok jadi kamu yang ngurusin? Kurang kerjaan? Biar aku tambahin.’

Sejak itu ngga ada satu orangpun di Starevents yang berani nanya

Hal yang sama juga dipertanyakan di kantor Captain

Cuma yang bertanya P’Satis

‘Itu kamu nganter nganter pos buat kantor sebelah terus, sengaja atau usaha?’

Yang dijawab Captain ngga kalah pinternya

‘Jawaban dari doa P’

Yang mengakibatkan satu ruangan meeting ngikik geli

***************************
Captain menarik napas untuk kesekian kalinya, menatap layar hp untuk kesekian kalinya juga

Tangannya memegang dadanya

Lalu mengetik di hapenya

– hey, ada paket nih tapi gue ngga bisa nganterin sekarang lagi site visit-

– titip aja di Sherry nanti aku ambil, kok sore amat site visitnya?-

Captain tersenyum, debaran didadanya sedikit berkurang.

Sedikit.

-iya tiba tiba nih, tadi mau ngasih sekalian keluar trus lupa jadi kebawa deh-

-oh..besok aja aku ambil. Sekalian lunch bareng?-

Captain cengo. stock alesan abis.

– Jumat gue masih di site, malam ini bisanya kalo mau ngambil. Atau ngga perlu perlu amat jadi Senin gue anterin?-

Dan debaran hebat itu balik lagi. Fak.

– malam balik lagi ke kantor? Aku bisa sih nunggu .. Atau mau dinner bareng? Atau aku ambil ke site?-

‘YES!’ Captain lompat, Per sampe kaget yang dikubikel sebelahnya

Captain menghembuskan napas sekali, dua kali, tiga kali baru ngetik lagi, sok cool

– Boleh juga sih, nanti gue kabari ya-

– Ok ^_^  sampai nanti –

Captain tersenyum lebar melihat hpnya, lalu mencium layar hpnya trus memeluk hpnya. Semua dengan senyum terkembang

‘Dia Kenapa sih? Gila?’ Per nyolek Khom kesel

‘Tergila gila lebih tepatnya’ Ohm nimbrung

‘Pecongan yes?’ Chanel, drafter freelancer kantor mereka ikutan komentar

‘Pecongan apa sih?’ Per menatap mereka bingung

‘Itu yang buat nangkep ikan’ Khom nyahut

‘Kail?’ muka Per tambah bingung

‘PANCINGAN DONGO’ satu kantor ngejawab, gemes

‘Salah loe semua, apa perlu kita kasih tau artinya babe?’ Captain diri dari kubikelnya menghampiri anak anak yang duduk dekat pantry

‘Boleh babe’Chanel menjawab manja

‘Pecongan itu Chanel kalo dibungkus kafan’

‘ITU POCONG P’CAPT!!!’ Chanel teriak sewot

**************************

Nawat membaca proposal sekali lagi sebelum mengklik upload

Pukul 18.00

Nawat mengambil hpnya, mengecek hpnya

1 missed call

Line message

Nawat membuka Linenya kaget melihat message dari pukul 17.15

– hey, gue udah kelar nih dari site langsung ketemu di Zutter atau mau bareng?-

Terburu buru Nawat memasukkan barang ke tasnya, hp sudah mendial hp Captain

Ngga diangkat.

Nawat makin panik, setengah lari dia keluar kantor mengabaikan sapaan Puen dan staff yang lain

Nawat keluar parkiran dalam waktu terkilat sepanjang dia mengendarai mobil

Dimesin pembayar parkir Nawat melihat sosok yang dia kenali berdiri dipalang pintu parkiran

Selesai membayar Nawat menepikan mobilnya

Seraut wajah tampak seiring kaca mobilnya turun

‘Hey, kirain lupa’ Captain tersenyum bertumpu di pintu mobil

‘Apaan sih, masuk’ rasa lega mengalir keseluruh tubuhnya mendapati senyum Captain

‘Ayo Khun ngebut, gue laper banget’ Captain memasang seatbeltnya

‘Capt maaf banget ya…tadi aku keasyikan bikin proposal’ Nawat melirik

‘Ngga papa gue juga bar-‘

‘Bohong!’ Nawat memotong

‘Iya deh boong tapi bener ngga papa, depan kiri ya’

Nawat membelokkan mobilnya ke kiri

‘Nah itu depan kiri’ Captain melepaskan seatbeltnya

‘Berapa khun?’

Nawat menoleh, ’emang aku taxi?’

Captain ketawa, Nawat ikutan ketawa

‘Nah gitu dong, dari tadi mukanya tegang banget kaya beruang belum gajian’

Mereka turun barengan

‘Emang beruang gajian?’ Nawat melihat tangan Captain terulur melindunginya saat mereka menyeberang

‘Engga sih tapi kalo bilang anjing ntar ada yang ngamuk’Captain nyengir

Nawat terperangah, malu banget Captain masih ingat tapi akhirnya ikutan nyengir

Karena senyumnya menular

****************************

‘Ohya dokumennya mana? Ntar aku lupa lagi’ Nawat menyerahkan menu ke pelayan setelah mereka selesai memesan

Captain menelan ludahnya, tiba tiba tangannya kaya kram, lidahnya kelu

‘Er … Soal itu ‘ Captain mengambil backpacknya, rasanya kaya kena demam mendadak

Nawat mengangkat wajahnya dari hp

‘Kenapa? Kamu ngga bawa? Ngga papa besok aku ambil aja disite’ Nawat melihat Captain gugup, tangannya memeluk ranselnya erat erat

‘Atau hilang? Ngga papa .. aku bisa minta lagi. Ngga papa beneran’ tangan Nawat terulur untuk menenangkan tapi Captain malah mundur, menghindar.

Dahi Nawat berkerut

‘Engga, dokumennya ada… udah sama Puen malah’ Captain berusaha senyum

‘Er … Ini’ Captain mengeluarkan dari tasnya amplop biru tua dan setangkai mawar biru gelap

Mata Nawat membesar

Debaran jantung Captain kaya lomba perkusi sekecamatan

‘Ini ….. kamu ..uhm…nembak?’ Nawat melihat kesemua arah kecuali muka Captain

‘Iya’

Mata Nawat membulat, bibirnya terbuka.

dan seketika seluruh sistem di tubuh Captain padam melihat ekspresi horor Nawat

Mungkin seperti ini rasanya mati …

****************************

‘Pelayan!’ Nawat setengah teriak melambaikan tangan, rasa panik seperti akan menelannya bulat bulat

‘Alkohol apa yang kamu punya?’ Nawat langsung bertanya saat pelayan mendekat

‘Kita ada whisky, jack daniel, grey goose, vod-‘

‘Whisky. Dengan es batu. Kamu minum khan?’ Nawat menoleh ke Captain

‘Ok’ Captain menjawab pendek

‘Ok! Itu dulu nong dibawa kemari’

Dan kembali tinggal berdua

Amplop dan mawar biru dimeja seperti mengolok olok dirinya

Rasa panas yang familier terasa dipelupuk matanya, Nawat langsung mendongak keatas seakan akan langit langit itu sangat menarik

‘Kalo loe ngga bis-‘

‘Udah berapa lama kamu erm …suka?’ Nawat langsung memotong ucapan Captain

‘Dari awal ki-‘

‘Whisky nya pak’ pelayang datang dan menuangkan kedua gelas yg sudah diberi es

‘Makasih’ Nawat memberikan tips

‘Cheers’ Nawat mengangkat gelasnya

‘Cheers’ Captain ikut mengangkat gelasnya

Nawat menghabiskan gelasnya dalam sekali teguk

‘Kok ngga abis, ayo oneshot!’ Nawat menuang ke gelasnya, langsung diteguk

‘Hey, pelan pelan …. Loe nyetir’ Captain menahan tangan Nawat yang udah mau nuang lagi

‘Engga lagi, aku tadi udah text sopir buat jemput. Ayo, oneshot!’ Nawat senyum

‘Ngga bagusnya kita makan dulu? Kalo perut kosong malah mabok nantinya’ Captain sudah meneguk habis gelasnya tapi menahan Nawat yang mau ngisi gelasnya

‘Justru itu intinya. Aku harus mabuk untuk bisa memberikan itu’ dagu Nawat menunjuk amplop dan mawar biru

Muka Captain tampak kosong

‘Oke.’ Captain mengambil botol dari tangan Nawat dan mengisi gelasnya

‘Cheers?’ Captain mengangkat gelasnya

‘Cheers’ Nawat tersenyum

Mereka menghabiskan gelasnya dalam sekali teguk dan keduanya mendongakkan kepala

****************************

Hari Jumat Captain masuk dengan kacamata hitam bertengger manis dihidung  kepala crewcut awut awutan

‘Ngga sekalian dateng minggu depan?’ sindir Ohm melihat Captain masuk jam 2 siang

‘Ohm jangan ngomong kepala gue kaya mau pecah’ Captain berbisik

‘Loe mabok ya?’ Per ikutan berbisik melihat Captain duduk dikubikelnya

‘Per mintain kopi item dong sama P’panor’ kepala Captain terasa kaya didudukin gajah hamil, anaknya kembar 3.

‘CAPTAIN CHONLATORN! UDAH DATANG BELUM DIA??’ Suara P’Satis menggelegar, Captain cuma sanggup mengangkat tangannya melewati partisi kubikel

‘RUANGAN SAYA! SEKARANG!’

Captain memeluk kepalanya yang kaya digebukin tronton staffnya megatron

‘CAPTAIN!!’

‘Iyaaa iya P’ Captain terlonjak kaget, mengambil buku meetingnya dan berjalan gontai keruangan P’Satis

‘Dineraka sektor berapa yang mengijinkan menghadap atasan pake kacamata item?’

Captain membuka kacamatanya dengan enggan

‘Minum minum dimalam kerja? Kemajuan ya’ sekali lagi P’Satis nyindir

‘Acara temen P’ dan ngga enak nolaknya’ Captain mencoba semeyakinkan mungkin

‘Ini report estimasi kamu salah dimana mana, hari ini harus kita submit. Tugas kamu hari ini hanya benerin ini. Disini.’ P’Satis berdiri dan keluar ruangan

Faaaaaak.

**************************

Meminum air alkazitser membuat langkahnya terasa ringan, dan rasanya hari ini matahari bersinar cantik sekali

‘Siang P’ Puen menyapa

‘Puen ada paket hari ini?’ Nawat tersenyum

‘Ada P’ tapi buat P’Capt, nanti saya antar’

‘Ngga usah aku aja, thank you’  tersenyum Nawat bersiul

Hari ini indah banget

Nawat membuka tasnya dan mengeluarkan amplop biru dan setangkai mawar biru yang tampak sedikit layu

‘Puen?’ Nawat menekan interkom

‘Iya P’?’

‘Tolong bawain vas yang flute ya’

‘Baik P’

Mata Nawat melihat amplop biru dan senyumnya terkembang

Semalam dia membaca surat tersebut dan menghabiskan sisa malamnya dengan tawa tiada henti dan menahan keinginan untuk menelpon Captain

‘P’ ini vasnya sudah aku isi air ya’

‘Makasih Puen’

‘Sama sama P’ … Ini paketnya’ Puen ikutan senyum

Setelah meletakkan bunga di vas, Nawat berdiri, tangannya meraih paket dan termos

‘Puen saya keluar sebentar ya’

‘Ok P’

Nawat menarik napasnya jalan menuju kantor Captain

‘Hai Sherry, Captain masuk hari ini?’

‘Hai P’.. masuk kok’ Sherry tersenyum

‘Oyy Nawat, Captain didalam’ Ohm menyapa Nawat

‘Ah iya, aku nganterin paket’ Nawat melihat sekeliling

‘Dalam mana ya?’

‘Diruangan P’Satis, masuk aja’ Per menoleh dari kubikelnya

Nawat terdiam karena dia tau P’Satis boss mereka

‘Udah masuk aja, gue curiga dia kusut banget ni hari gara gara elo’ Ohm mendorong Nawat yang tampak ragu ragu sambil mengambil paket dari tangan Nawat

‘Beneran ngga papa?’ Nawat berhenti didepan pintu ruangan P’Satis

Khom, Per dan Ohm kompakan melambaikan tangan menyuruh Nawat masuk

‘Permisi’ Nawat mengetuk dan melongokkan kepalanya kedalam

Captain menoleh kemudian bengong

Menggelengkan kepala, dia bergumam

‘Gila mabok aja gue halu’ dan kembali menulis

Nawat setengah mati menahan ketawa, masuk dia menutup pintu perlahan

‘Aku bawa sup sama minuman hangover nih’ Nawat mengangkat kotak termos ditangannya

Captain kontan berdiri, kaget

‘Eh … Sorry uhm … Makasih’ Captain ngga siap banget ketemu Nawat secepat ini

Alis Nawat naik, matanya menoleh ke termos

‘Oh iya, makasih ya’ Captain buru buru mengambil termos

Nawat menahan tangan Captain

‘Thank you for reminding me what butterflies feels like’

Captain kaget Nawat mengutip surat yang dia berikan semalam

‘Maaf aku sedikit lamban dalam hal suka sukaan begini’ pipi Nawat memerah

Captain menunduk, tersenyum

‘Sejujurnya? Aku juga suka kamu’ Nawat kembali mengutip isi surat Captain

Captain mengangkat kepalanya, senyum lebar terukir diwajahnya

‘Lamban ya kamu, emang kamu pikir surat dan bunga itu buat siapa? You have alot of explaining to do’ rasanya kalo ngga ingat ini dikantor Captain udah mau nyium Nawat

‘I know’ Nawat maju dan mengecup Captain

Captain terbelalak, sebelum dia membalas Nawat sudah membuka pintu

‘Sampai nanti malam’ Nawat mengedipkan mata, menjilat bibirnya, menutup pintu

Captain mangap lalu tertawa

‘Siyalan! Hahaha’

***************************

‘Halo?’

‘Halo P’?’

‘Hey, jadi gimana?

‘Kita udah jadian’

‘Ohya? Wow. Dia ingat kamu tetangga dia dulu?’

‘Ngga mungkin dia ingat P’ … Aku dulu jelek banget’

‘Hey …. Apa yang sudah berlalu ngga perlu kamu ingat lagi, just be happy ok?’

‘Iya P’… makasih ya’

Kututup telpon, senyum terkembang dibibirku

Aku tidak bisa menggambar rasa bahagia ketika dia tau aku ada dan dia merasakan apa yang kurasakan

Kututup mata mengulang isi surat 

“The truth? I like you. Alot. You make me laugh you make me happy. You’re smart, you’re different. You’re a little crazy and awkward and your smile alone can make my day. Thank you for reminding me what butterflies feels like”

.

.

.



 

 

 

 

 

 

 

This is my version of Soyou and Urban Zakapa mv,  The space between

Go check it out, it’s cute

Happy Monday kesayangan

 


15 thoughts on “The Space between (AU|oneshots)

  1. Ini di post jam berapa ? Kok semalem gw gak liat ?

    Bentar…… komen nya ntar ajah ya balik lagi. Mau baca ulang dulu . Gak afdol kalo gak baca 2x trus bis baca subuhan dulu wkwkwk

  2. White galak ya, tapi gw makin gemez kalo liat white marah , jadi gw ngerestuin capt deh untuk ngegodain white mulu hehe.

    He…….. jadi itu kerjaannya siapa yah yg nuker2 paket ? Gagal paham neh.

  3. aah, aku tau MV iniiii. yang Ahn JaeHyeon kan ya kak? ih ternyata dibikin WhiteCaptain lucu jugaa 😆😆 eh kenapa White beli g-string kak? ada belalainya? hahaha.
    ngakak sama kelakuan temen temen Captain. ah kak nao emang bisa banget deh 😂

  4. Eh? Jadi? Yang inget sama itu white duluan? Atau captain? Wait masih belum paham. Efek bangun kepagian kkkkkk
    Well? Beruang belum gajian? LOL
    aigo white.. buat apa sih beli G-string? Cuteee
    Capt, godain terus tuh si white.. biar gak cemberut molo. Eh tapi kalo masih cemberut, itu artinya dia minta dicium hihihihi
    Lucu P’. Sukaaaaaaa 😀

  5. *facepalm*

    Uhmmmm… Ini alur ceritanya bagus… Aku suka idenya, karakterisasinya, dll. Tapi… entah karena apa aku nggak ngerti sama ending dari cerita ini. Kayaknya ada sesuatu yang terputus.
    Mungkin karena bacanya sambil sarapan di kantor. Mungkin karena aku sambil mikirin yang lain jadi nggak fokus. Mungkin karena aku lemot. Ntar pulang kantor aku baca lagi… Hahahaha… Thanks for sharing, Kakak.. Muah!! ❤

    • you know me, i sucks at ending tapiiiiiiiiiiiiiii ini akhirnya emang seperti ini hahahaha i left so many questions all over this fic, daaaan memang niatnya begitu hahahhaaha just me being weird while refusing tobe stereotyped
      and oh, MAKASIIIIIIIIIIIIIIIIH SAYANG *cium kangen bnaget

  6. Belom baca sampe tuntas sih. Tapi comment dulu lah.. Hhehhe 😀
    Begitu baca judulnya, langsung terngiang lirik: “boom clap, boom boom boom clap..”
    Cerita lainnya yg diambil dari MV. Sukkaaakk pake bingitss..
    Suka lagunya, suka penyanyinya, suka MVnya, suka ceritanya, suka white-capt, apalagi authornya..
    Bahasanya itu loh, khas banget percakapan sehari-hari. Jadi ga kaku bacanya ❤

  7. aish kak nao daebak oi …. hahahha ..like this story .. penasaran awal itu pov siapa .. n akhirnya i find it .. itu si white y yg udah dlu suka .. klo g salah ya … hahaha …. keep work n health kissu kissu … hehehe

  8. Homaygaddd mayno maywaaattt ini manis syekali *blushing
    Kece kak ini kece xixixi
    Tp kenapa awalnya si white pesen g-string? Ada belalainya pula, kocak 5555 xD
    Dipake buat apaan juga geh itu G-string? xD
    Ah suka banget sama karakter Captain di sini, eh mungkin aku emang selalu suka karakter Captain yang digambarkan(?) sama kak Nao, always love kak ^^d
    Okee nice Fic
    And I love It ^^d

  9. Td sih bacanya udah kebayang kok kayak mirip sama mvnya soyuu nya sistar yah.. ehh. Ternyata beneran terinspirasi dari itu toh.. ckckck.. kk nao emang the best lah..

Leave a comment